Selasa, 27 November 2018

ANDALAH SESUNGGUHNYA YANG BIJAKSANA

Saya menyadari betul bahwa tidak semua yang saya tuliskan mampu saya praktekkan dalam kehidupan, meskipun demikian tidak lantas berarti saya tidak boleh menyumbangkan pemikiran atau ide saya kepada yang suka atau yang memerlukan.
Buah yang segar dan enak mungkin dihasilkan dari tanaman yang tumbuh di atas tumpukan sampah yang telah terurai secara kimiawi oleh alam. Begitu juga pemikiran baik bisa saja datang dari orang yang tidak sempurna seperti saya.
Ada sebuah perumpamaan, seorang guru pun yang mengajarkan ilmu tidak selalu harus lebih dulu berhasil mempraktekkan apa yang diajarkannya kepada orang lain. Seorang gembala yang baik, akan memastikan ternaknya makan dulu sebelum dia sendiri mengambil makanan untuk dirinya.
Seekor angsa mampu memilih dan memilah makanan dari lumpur tanpa harus memakan lumpurnya dan bulunya juga tak ternoda oleh lumpur, itulah sebabnya angsa menjadi lambang kebijaksanaan  Jika dapat dijadikan perumpamaan maka anda adalah angsanya, pemikiran saya adalah makanan angsa itu, maka saya adalah lumpurnya. Kebijaksanaan anda tidak akan ternoda ketika memilih menerima pemikiran yang bisa dianggap benar, terlepas dari apakah saya hina atau tidak melakukannya, maka saat itulah anda seperti angsa itu, bijaksana.
Yang perlu saya tekankan adalah bahwa ketika saya menuliskan apa yang saya pikirkan bukan bermaksud untuk mengatakan bahwa saya sudah baik dan sempurna, sama sekali bukan. Itu semua hanya kebetulan saja pikiran saya disinggahi oleh pemikiran itu, dan untuk menyimpannya maka saya tuliskan agar suatu saat bisa saya praktekkan kalau hidup masih berkompromi, atau jika ada orang lain yang membaca dan bisa mengambil manfaat, dan berguna bagi dirinya, maka itu adalah bonus buat saya. Karena tulisan saya telah bertemu dengan orang yang bijaksana sehingga mampu memilah hal baik dari diri saya yang tak begitu baik.
Hal lain yang perlu saya sampaikan, anda tidak akan mendapat manfaat apapun jika hanya sibuk mengukur dan menilai saya, karena anda pasti akan lupa menghayati makna dari tulisan itu. Biarlah saya seperti lumpur, dan anda angsanya yang bijaksana. Pengetahuan takkan menjadi hina dan kotor karena singgah ke dalam ruang pikir saya.
Saya juga tidak bermaksud mengajarkan siapa pun dengan tulisan itu, karena saya tidak menganggap diri saya sebagai guru. Bukan pula karena saya menganggap bahwa itu adalah kebenaran sejati. Meskipun saya berpikir bahwa itu realistis, tapi kebijaksanaan anda akan mampu menilai dan memutuskan apakah itu benar atau salah, terlepas dari siapa diri saya yang seperti lumpur itu.
Pengetahuan seperti bunga lotus, dia tidak akan basah karena air kolam, juga tidak akan kotor karena dia tumbuh dari lumpur. Jadi jangan ragu dan risau, jika saya menulis sebuah pemikiran yang bisa dianggap baik, maka dia pasti terbebas dari noda.

Minggu, 26 Agustus 2018

Kuasa Alam

Dalam hidup ada begitu banyak hal yang berusaha untuk dipertahankan, entah itu berwujud atau pun tidak berwujud, baik materi atau pun non materi. Misalnya harta benda, keremajaan, kegagahan, keperkasaan, kecantikan, nama baik, harga diri,  orang2 yang disayangi dan tentu masih banyak lagi yang lainnya

Banyak upaya yang dilakukan, bahkan tak jarang harus berkorban materi. Mengorbankan banyak uang, waktu, tenaga, pemikiran dan entah apa lagi. Namun akhirnya ketika Cakra Sang Kala bicara, mungkin semua usaha dan pengorbanan tidak bermakna lagi. Yang memang harus sirna pasti akan sirna, yang memang harus tua pasti akan tua. Semuanya berjalan sesuai hukumnya alam, kuasanya alam. Dan saat itu semua usaha dan pengorbanan akan terasa nihil.

Banyak orang berurai air mata ketika kehilangan orang terkasih, entah oleh perpisahan karena suatu alasan tertentu atau bahkan bisa jadi karena kematian.

Banyak orang jadi kehilangan rasa percaya diri ketika rambut jadi ubanan, keriput, lemah dan sakit-sakitan. Apalagi ketika kehilangan materi dan kejayaan.

Kenyataannya semua yang berawal mesti berakhir, yang pernah datang akan ada saatnya pergi, yang di lahirkan akan ada waktunya mati, semua harus diterima sebagai satu rangkaian proses alam, hanya diperlukan penerimaan.

Berusaha menjaga sesuatu dengan baik itu wajar dan perlu sebagai wujud kita menghargai hidup kita, meski kuasa alam tak terbendung kita tak boleh berhenti berusaha, karena setiap aksi yang kita lepaskan, akan mendapat reaksi dari alam semesta. Tetaplah berusaha meski hasilnya tak selalu sesuai dengan harapan.

Minggu, 05 Agustus 2018

Lakukan dengan baik dan ikhlas lalu terima hasilnya

Proses....ego... hasil dalam hidup

Dalam kehidupan seharihari seringkali ketika terlalu fokus pada hasil semata, sehingga proses yang baik dan benar terabaikan, alhasil justru semakin jauh dari hasil yang diharapkan.

Ketika fokus bisa ditujukan kepada proses yang baik dan benar, tanpa kita sadari  hasil datang justru jauh labih baik, dan bahkan tak terduga. Karena proses yang baik dan benar, tentu akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik. Namun pada saat yang sama, biasanya ego mengintip, keinginan untuk menguasai hasil yang lebih besar lagi, membuat proses yang baik dan benar kembali terabaikan. Dan hasil yang diharapkan pun menjauh.

Manakala fokus berubah pada hasil yang cepat dan banyak, maka proses yang baik dan benar akan terabaikan, yang terjadi adalah banyak upaya manipulasi atau sejenisnya, guna mendapatkan hasil yang banyak dan cepat.

Disisi lain, keikhlasan hati adalah wujud berserah diri tertinggi kepada Hyang Kuasa, bahwa setelah semua upaya yang terbaik yang bisa kita lakukan, maka kita percayakan bahwa hasil terbaik adalah yang akan kita dapatkan, meski secara logika kadang tak masuk akal. Logika kita, pikiran dan ego akan menjadi tantangan terberat dalam hal ini. Umumnya kita tidak akan mau berserah diri sebelum kita tersudut oleh suatu keadaan yang benar-benar memaksa, saat tak ada lagi jalan keluar, barulah kita akan mau berserah diri.

Bisa saja kita memilih berusaha mengendalikan semua sesuai dengan yang kita inginkan,  namun kenyataannya kita harus siap kehabisan tenaga dengan hasil yang jauh dari harapan.

Proses yang baik dan keikhlasan memerlukan upaya terbaik kita, logika dan ego adalah tantangan utamanya.

Hal ini sejalan kalimat "berkaryalah dengan sebaik-baiknya dan jangan mengikatkan diri dengan hasilnya" . Tidak terikat disini saya artikan sebagai sebuah kesediaan untuk menerima apapun yang bisa kita capai dari upaya terbaik yang telah kita lakukan sebagai sesuatu yang layak untuk kita, dan disyukuri.

Ini hanya sebuah pendapat pribadi dan awam, yang akan ada perbedaan pendapat dengan sebagian orang. Semua memerlukan sebuah keyakinan untuk menjalankannya.

#theoryomongkosongku, #anotherbullshittheory

Jumat, 03 Agustus 2018

Persiapan Sebelum Latihan Meditasi


Meditasi saat ini sedang berkembang pesat diberbagai kalangan dengan teknik, gaya dan cara yang beragam. Tujuannya pun berbeda-beda pula, yang pada kesempatan lain alan saya coba untuk membahasnya dalam materi terpisah.
Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dan maksimal maka ada baiknya sebelum melakukan Latihan Meditasi, lebih dahulu melakukan persiapan yang cukup baik secara fisik maupun mental.

Ada pun hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk berlatih meditasi bersifat fleksibel tergantung kebiasaan dan kebutuhan masing--masing, seperti misalnya;
1. Tempat yang nyaman dan bersih.
Tempat untuk melakukan latihan meditasi akan sangat berpengaruh terhadap pencapain utamanya bagi para pemula. Sehingga penting untuk memilih tempat yang bersih, tenang, dan nyaman. Tapi bagi yang sudah mahir tidak memerlukan tempat yang khusus, bisa di mana saja dan kapan saja.

2. Bersihkan diri

Kebersihan ini berkaitan dengan kenyamanan, dalam hal bisa dilakukan pembersihan seperti mencuci muka, tangan dan kaki. Ada beberapa bagian tubuh yang apabila di basuh air akan membantu memberikan rasa nyaman dan ketenangan pikiran, seperti misalnya telinga, leher, lutut, siku dan tangan. Dengan membasuh bagian itu bisa membantu pikiran terasa lebih nyaman dan tenang. 

3. Lakukan peregangan

Peregangan ini bertujuan untuk melepaskan ketegangan pada otot tubuh untuk menumbuhkan suasana relax pada otot, sehingga bisa membantu mencapai kondisi relax lebih cepat pula pada pikiran. Maka lakukan peregangan pada kaki, tangan, leher dan juga pinggang. Sesuaikan dengan kebutuhan masing--masing.

4. Lakukan pranayama

Pranayama adalah teknik pernapasan yang biasa di gunakan pada praktisi yoga, hal ini juga bertujuan untuk membantu mencapai kondisi pikiran yang lebih tenang dalam waktu yang lebih singkat. Hal inj tentu memerlukan konsultasi dan bimbingan dari orang yang sudah berpengalaman di bidangnya

5. Duduk dan relax

Setelah serangkain persiapan tadi atau beberapa yang dipilih sesuai kebutuhan masing-masing, maka langkah selanjutnya dari persiapan ini adalah duduklah dengan relax namun punggung tetap tegak pejamkan mata, berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Lalu mulailah berlatih meditasi sesuai yang sudah di pelajari, selamat berlatih semoga mendapatkan hasil yang lebih baik. Tapi jika anda belum memiliki teknik meditasi anda dapat menggunakan Teknik Meditasi Untuk Pemula, atau jika memang anda penekun spiritual yang serius bisa mempelajari Teknik Meditasi Bahung Tringan di Pesraman Bahung Tringan Bebandem Karangasem Bali.

Selasa, 31 Juli 2018

Indikator Suatu Hubungan Antar Personal

Kadang gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari bisa jadi merupakan isyarat yang memberikan kita pertanda sebuah hubungan itu sudah seperti apa keadaannya


Mungkin diperlukan sedikit kepekaan untuk menyadari apa yang kita hadapi dalam pergaulan kita sehari-hari. Sikap dan respon yang kita terima dari sahabat atau teman bisa jadi adalah sebuah gambaran hal tersirat dari perasaan yang dipendam oleh sahabat kita. Mungkin ini adalah beberapa pertanda yang bisa kita amati, meski tak semuanya benar, tapi bisa jadi adalah sebuah isyarat untuk kita jadikan pertimbangan, seperti:
  1. Jika kamu sudah seperti pil tidur bahkan obat bius baginya, maka dia sudah mulai jenuh atau bosan denganmu. Ciri khas dari seseorang yang mulai bosan dan malas adalah mengantuk, atau pura-pura ngantuk. Coba saja amati orang yang menghadiri seminar yang membosankan, pasti kebanyakan menguap. jadi jika dalam sebuah hubungan, begitu melihatmu dia langsung menguap dan ngantuk itu pertanda dia sudah bosan dan jenuh melihatmu.
  2. Apabila kamu masih seperti suplemen paling mujarab bagi sahabatmu, maka kamu masih cukup berarti baginya. Maksudnya adalah ketika dia jadi begitu bersemangat untuk berkomunikasi denganmu di setiap waktu, seperti tak ada matinya siang dan malam, maka dia sedang sangat bersemangat padamu.
  3. Kalau dia masih rajin menyapamu, melebihi dosis minum obat 3x sehari, itu tandanya dia juga masih bagus responnya padamu, entah karena dia merasa nyaman denganmu atau alasan lainnya.   
  4. Sedangkan jika dia sudah mulai komunikasinya seperti hari minggu, datangnya sekali seminggu, maka itu pertanda diasudah tidak begitu mengharapkanmu, entah karena kamu memang tidak menyenangkan lagi, atau karena posisimu sudah tergantikan oleh orang lain.
  5. Adakalanya juga dia tidak pernah mau menyapa dengan berbagai alasan yang di berikan seolah semuanya masuk akal sehingga menjadi terkesan wajar, ini juga merupakan pertanda bahwa hubungan yang ada mulai berubah.
  6. Pada saat toleransi menurun bahkan hilang, sehingga setiap tindakanmu mulai jadi masalah yang panjang, bisa jadi kehadiranmu sudah tidak diharapkan lagi.
Tentu da banyak gejala lain yang mungkin bisa kita amati dan rasakan dari komunikasi yang kita jalani sehari-hari dalam pergaulan sosial. Mungkin kita perlu sedikit belajar memahami apa yang terjadi sehingga menjadi lebih efektif dalam suatu hubungan.

Minggu, 24 Juni 2018

PULANG KAMPUNG

Duduk di teras tanpa meja juga kursi, di lantai tanpa alas, karena memang sederhana seperti itulah kehidupan kami, hanya ditemani segelas kopi dan sepiring kolak (ala selat duda) buatan memek, yang di buat dari bahan yang kebanyakan di dapat dari kebun, sambil memandangi sekitaran, meski hujan tiada henti dan kabut tebal menyelimuti perbukitan, membatasi jarak pandang hanya beberapa langkah saja, ditambah angin bertiup sangat dingin menusuk terasa hingga ke tulang, namun tak menyurutkan keinginan untuk pulang, sebab kata pulang itu seperti kata lain dari sebuah kerinduan pada orang tua dan rasa yang tak tergantikan dengan kata2.
Setiap mengucapkan kata pulang, seperti mengingatkan sebuah rasa yang selalu ada, rasa rindu pada ketenangan diantara kicau burung yang bersahutan di dahan, atau kokok ayam jago  dan gemerisik dedaunan tertiup angin. Rasa rindu pada aroma tanah yang tersiram hujan. Rasa rindu kepada kesejukan, yang datang dari hijau dedaunan yang di bawa angin laut yang datang dengan menyusuri lembah dan mendaki perbukitan, hingga semua menjadi satu disini, mengisi ruang dan menyatu dalam rasa, harmonis dan selaras dalam sebuah penerimaan tanpa syarat.

#theoryomongkosongku

Jumat, 22 Juni 2018

Terbuai Pesona

Sejenak langkahku terhenti
Dari perjalanan panjang
Teralihkan...
Terpesona keindahan
Yang menghampar lepas lugas di hadapan
Lekuk liku panorama polos  menggoda iman
Membangkitkan segala hasrat gairah
Aku menatap penuh hasrat setiap sisian
Menyusuri dalamnya  jurang lembahmu
Menyisir perlahan tiap tepian tebingmu
Mendaki pandangan ke bukit bukitmu
Meresapi kesegaran hijau pepohonan
Halus lembut tiupan napas kehidupan
 Bisikan dedaunan mendesah diterpa angin
Nyannyian burung di dahan
Menggugah jiwa, menari dengan alun iramamu
Aku terbuai dalam rasa
Terlena keindahan tiada tara
Mabuk pesona tanpa tanding
Melahirkan keserakan
Untuk tetap ada disini
Memilikinya
Sendiri
Hingga aku lupa
Bahwa aku punya perjalanan untuk dilanjutkan
Ada tujuan yang mesti diraih
Ketika batas akhir kehidupan menjelang
Kebimbangan hadir dalam benak
Antara terbenam dalam buai indahmu
Atau meraih tujuan dan menikmati proses
Lalu melupakan semua yang telah terjadi.

Hanya Aku


Aku merindu, teramat dalam
Pada keberadaan yang tiada
Pada ruang tanpa sekat
Pada  waktu tanpa batas
Pada kebebasan tanpa syarat
Tak berawal tiada akhir

Perjalanan tanpa langkah
Menuju kekosongan
Pada sunyi nan damai
Diam namun ritmis
Dalam luruhnya semua batasan
Antara engkau dan aku
Juga ada dan tiada

Terasa ada tapi tak terlihat
Tak ada terang juga gelap
Semua terbuka polos
Semua terlihat
Jelas
Sederhana
Seperti adanya
Semua  padu dan tinggallah satu
Dan itu adalah AKU
Dalam sebuah kesadaran
Tak terusik kesedihan
Tak tersentuh kebahagian
Tawa
Tangis
Kehadiran
Kepergian
Semua sama adanya

Kamis, 21 Juni 2018

Jangan menunggu saya sampai jadi malaikat

Jangan melihat siapa saya, yang terpenting  perhatikan apa yang saya katakan. Jika apa yang saya katakan itu adalah sesuatu yang secara logika itu baik, atau sejalan dengan teori yang ada tentang hal yang di anggap baik di masyarakat, maka gunakanlah, tak perlu melihat dan menunggu apakah saya sudah melakukannya atau belum.
Sebab apa? Jika harus menunggu saya sudah melakukannya dulu, maka anda telah kehilangan kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Terkadang kita berpikir dengan pola yang kaku, bahwa nasehat yang baik harus datang dari orang yang dianggap baik saja.
Padahal kalau di pikir lebih dalam lagi, bahwa orang yang dianggap baik itu juga manusia, tentu juga punya sisi kekurangan, kealfaan atau  khilaf, sehingga bisa saja, juga melakukan atau mengatakan hal yang salah.
Begitu juga orang yang dianggap sebagai orang yang tidak baik, juga manusia biasa, pasti tetap saja punya sedikit sisi nurani yang baik. Kenapa saya katakan seperti itu? Seorang yang di vonis masyarakat sebagai penjahat bisa menasehati seseorang untuk tidak menjadi penjahat, itu kenapa? Karena dia mungkin sudah menyadari bahwa jadi penjahat itu bukan pilihan yang baik.
Lalu apakah kita harus menunggu orang itu tidak menjadi penjahat dulu, baru kita percaya dan menuruti nasehatnya? Lalu apakah kita mau ikut jadi penjahat selama orang yang menasehati itu masih jadi penjahat? Menurut saya jawabnya tidak.
Yang namanya nasehat dari siapapun keluarnya, sepanjang itu untuk kebaikan dan dianggap benar secara umum, maka lakukanlah. Raih kesempatan untuk menjadi baik saat itu juga, tidak perlu menunggu yang menasehati jadi lebih baik dulu.
Bunga lotus, yang sangat indah, tak basah oleh air dan tak terkotori oleh lumpur, begitu orang sering bilang, tak pernah menunggu kolam menjadi jernih dulu untuk menumbuhkan bunganya yang istimewa, yang bagi beberapa kalangan dianggap sebagai lambang kebijaksanaan dan kesucian. Pada saat harus berbunga maka di lumpur pun tetap bisa menumbuhkan bunga yang indah.
Begitu juga angsa, tak menunggu lumpur terpisah dari makanannya untuk mulai makan. Angsa mampu memilah makanan yang bercampur dengan lumpur melalui paruhnya.
Ini menggambarkan bahwa kebaikan tidak selalu terpisah dan menjauh dengan hal yang dianggap kotor atau kurang baik. Hal baik bisa saja keluar dari tempat yang terlihat kurang baik. Jadi ambil kesempatan untuk menjadi lebih baik meskipun datang dari orang yang dianggap orang tidak baik. Anggap saja Tuhan punya cara menitipkan pesan kebaikan lewat cara itu.
Jadi jangan buru-buru menghujat ketika ada orang menasehati tapi liat dulu nasehatnya, jika yang dikatakan itu benar maka terima dan jalankan saja. Dan jadilah lebih baik.

#theoryomongkosongku

Selasa, 27 Februari 2018

Ketakutan

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti timbulnya rasa sakit atau ancaman bahaya. Ada juga yang menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Ketakutan harus dibedakan dengan kegelisahan, yang umumnya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan.
Ketakutan selalu terkait dengan peristiwa pada masa datang, seperti akan memburuknya suatu kondisi, atau terus terjadinya suatu keadaan yang tidak dapat diterima. Orang dengan sifat dasar  takut, khawatir, cemas tidak menyukai perubahan, karena adanya perubahan memunculkan spekulasi pikiran akan munculnya resiko yang mungkin timbul dari perubahan itu. Rasa takut bisa merusak keadaan yang telah ada.

Panas dingin, napas memburu, sekujur tubuh menegang, gemetaran dan berkeringat dingin. Namun tidak dapat berkutik, terdiam kaku di tempat. Jantung berdebar sangat keras, terasa seperti akan melompat keluar dada, dan bulu kuduk di tengkuk leher berdiri.
Entah itu hantu dari film horor atau kecoa yang menjijikan, kita semua punya rasa takut akan sesuatu. Entah itu nyata atau jhayalan tetap memberi efek yang sama pada tubuh.

Ketakutan adalah salah satu perasaan manusia yang mendukung dan melindungi eksistensinya. Karena rasa takut itulah orang bisa berusaha untuk menjaga dan mempertahankan dirinya. Rasa takut ini bisa memunculkan berbagai gambaran dalam imajinasi pikiran yang tentu saja bisa memperbesar ketakutan itu sendiri. Ketakutan juga bisa memunculkan berbagai upaya yang mungkin saja baik dan membaikan, atau bahkan yang keliru dan merusak. Semuanya mungkin dan sangat manusiawi. Hanya bila bisa melewati itu dan menerima itu tanpa perubahan perasaan yang naik turun terlalu jauh, maka kedamaian itu bisa dirasakan.

Selasa, 02 Januari 2018

Catatan singkat pergantian tahun 2017 ke 2018

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin perayaan tahun baru yang semarak dengan kembang api, ternyata hari ini sudah datang lagi tahun baru. Rasanya belum ada hal penting yang bisa dilakulan di tahun 2017, ternyata sudah berlalu. Ada hal yang diniatkan dan diharapkan ternyata masih belum terwujud. Tapi apapun yang bisa diraih hingga saat ini tetap harus disyukuri.
Umumnya orang merayakan tahun baru melakukan kegiatan yang bersifat seremonial, manggang, bikin lawar, sate, minum, dan musik. Namun tradisi yang saya jalani setiap pergantian tahun sejak gabung di pesraman Bahung Tringan pada pergantian tahun adalah mengikuti acara Homa Jnana Yadnya di pesraman. Seperti biasa, komunitas secara swadaya, urunan berupa sarana upacara dan juga konsumsi untuk keperluan bersama.

Sejak sore hari komunitas sudah hadir membawa sarananya masing-masing. Setelah ngopi maka diadakan persiapan untuk menata semua keperluan upacara. Selanjutnya dilaksanakan rangkaian Homa Jnana Yadnya tersebut, mulai dari nyomia buta kala, lalu pembersihan diri, meditasi lalu homa itu sebagai pamungkas. Setelah cara homa, seperti biasa komunitas melakukan makan bersama.

Ada yang sedikit berbeda dalam acara tahun ini?  Kehadiran teman- teman komunitas agak sediķit, mungkin  karena beberapabeberapa alasan. Ada yang tidak mendapat informasi, ada yang mempunyai kegiatan sendiri yang sudah direncanakan sebelumnya, ada juga yang sakit dan tentu juga karena sedang berada di pengungsian. Acara pesraman yang biasanya berlangsung hingga tengah malam, kali ini hanya sampai pukul 22.00 wita, kebanyakan anggota komunitas sduah beranjak pulang kerumah masing-masing.

Suasana perayaan pergantian tahun ini memang tak sesemarak tahun sebelumnya, mungkin karena ada keprihatinan dikalanangan masyarakat oleh adanya penigkatan aktivitas Gunung Agung yang hingga saat ini masih misterius dan penuh tanya. Tak banyak terdengar suara letusan kembang api hanya sesekali dan pada tengah malam saja. orang berkumpul minum-minum di pinggir jalan pun tak seberapa banyak, termasuk orang yang hilir mudik mencari hiburan saat akhir tahun seperti biasanya juga tak banyak terlihat di jalanan. Meskipun sebenarnya cuaca malam itu cukup cerah, Gunung Agung juga tampak cukup jelas di tengah kegelapan malam, mengeluarkan asap sesekali.

Sampai dirumah, keluarga sudah tidur kecuali si bungsu yang masih nonton film Transformer, dengan niat akan menunggu suara petasan yang akan berbunyi di tengah malam. Untuk mengimbanginya saya buka laptop untuk bermain game untuk, mengusir segala pemikiran yang mengganggu di kepala. Hingga akhirnya si bungsu pun tertidur, saya masih getol dengan game hingga suara petasan yang riuh sudah berlalu. Sepi malam kian terasa, dingin kian menusuk dikulit, lalu terpikir untuk membuat catatan ini. lalu mulailah jari-jari menari diatas keypad, huruf demi huruf, kata demi kata, hingga tersusun satu rangkaian catatan ini, untuk bisa di kenang kembali tahun depan.


Berbincang dengan sesama komunitas sebelum acara dimulai
Acara Homa Jnana dimulai