Jumat, 22 Juni 2018

Terbuai Pesona

Sejenak langkahku terhenti
Dari perjalanan panjang
Teralihkan...
Terpesona keindahan
Yang menghampar lepas lugas di hadapan
Lekuk liku panorama polos  menggoda iman
Membangkitkan segala hasrat gairah
Aku menatap penuh hasrat setiap sisian
Menyusuri dalamnya  jurang lembahmu
Menyisir perlahan tiap tepian tebingmu
Mendaki pandangan ke bukit bukitmu
Meresapi kesegaran hijau pepohonan
Halus lembut tiupan napas kehidupan
 Bisikan dedaunan mendesah diterpa angin
Nyannyian burung di dahan
Menggugah jiwa, menari dengan alun iramamu
Aku terbuai dalam rasa
Terlena keindahan tiada tara
Mabuk pesona tanpa tanding
Melahirkan keserakan
Untuk tetap ada disini
Memilikinya
Sendiri
Hingga aku lupa
Bahwa aku punya perjalanan untuk dilanjutkan
Ada tujuan yang mesti diraih
Ketika batas akhir kehidupan menjelang
Kebimbangan hadir dalam benak
Antara terbenam dalam buai indahmu
Atau meraih tujuan dan menikmati proses
Lalu melupakan semua yang telah terjadi.

Hanya Aku


Aku merindu, teramat dalam
Pada keberadaan yang tiada
Pada ruang tanpa sekat
Pada  waktu tanpa batas
Pada kebebasan tanpa syarat
Tak berawal tiada akhir

Perjalanan tanpa langkah
Menuju kekosongan
Pada sunyi nan damai
Diam namun ritmis
Dalam luruhnya semua batasan
Antara engkau dan aku
Juga ada dan tiada

Terasa ada tapi tak terlihat
Tak ada terang juga gelap
Semua terbuka polos
Semua terlihat
Jelas
Sederhana
Seperti adanya
Semua  padu dan tinggallah satu
Dan itu adalah AKU
Dalam sebuah kesadaran
Tak terusik kesedihan
Tak tersentuh kebahagian
Tawa
Tangis
Kehadiran
Kepergian
Semua sama adanya

Kamis, 21 Juni 2018

Jangan menunggu saya sampai jadi malaikat

Jangan melihat siapa saya, yang terpenting  perhatikan apa yang saya katakan. Jika apa yang saya katakan itu adalah sesuatu yang secara logika itu baik, atau sejalan dengan teori yang ada tentang hal yang di anggap baik di masyarakat, maka gunakanlah, tak perlu melihat dan menunggu apakah saya sudah melakukannya atau belum.
Sebab apa? Jika harus menunggu saya sudah melakukannya dulu, maka anda telah kehilangan kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Terkadang kita berpikir dengan pola yang kaku, bahwa nasehat yang baik harus datang dari orang yang dianggap baik saja.
Padahal kalau di pikir lebih dalam lagi, bahwa orang yang dianggap baik itu juga manusia, tentu juga punya sisi kekurangan, kealfaan atau  khilaf, sehingga bisa saja, juga melakukan atau mengatakan hal yang salah.
Begitu juga orang yang dianggap sebagai orang yang tidak baik, juga manusia biasa, pasti tetap saja punya sedikit sisi nurani yang baik. Kenapa saya katakan seperti itu? Seorang yang di vonis masyarakat sebagai penjahat bisa menasehati seseorang untuk tidak menjadi penjahat, itu kenapa? Karena dia mungkin sudah menyadari bahwa jadi penjahat itu bukan pilihan yang baik.
Lalu apakah kita harus menunggu orang itu tidak menjadi penjahat dulu, baru kita percaya dan menuruti nasehatnya? Lalu apakah kita mau ikut jadi penjahat selama orang yang menasehati itu masih jadi penjahat? Menurut saya jawabnya tidak.
Yang namanya nasehat dari siapapun keluarnya, sepanjang itu untuk kebaikan dan dianggap benar secara umum, maka lakukanlah. Raih kesempatan untuk menjadi baik saat itu juga, tidak perlu menunggu yang menasehati jadi lebih baik dulu.
Bunga lotus, yang sangat indah, tak basah oleh air dan tak terkotori oleh lumpur, begitu orang sering bilang, tak pernah menunggu kolam menjadi jernih dulu untuk menumbuhkan bunganya yang istimewa, yang bagi beberapa kalangan dianggap sebagai lambang kebijaksanaan dan kesucian. Pada saat harus berbunga maka di lumpur pun tetap bisa menumbuhkan bunga yang indah.
Begitu juga angsa, tak menunggu lumpur terpisah dari makanannya untuk mulai makan. Angsa mampu memilah makanan yang bercampur dengan lumpur melalui paruhnya.
Ini menggambarkan bahwa kebaikan tidak selalu terpisah dan menjauh dengan hal yang dianggap kotor atau kurang baik. Hal baik bisa saja keluar dari tempat yang terlihat kurang baik. Jadi ambil kesempatan untuk menjadi lebih baik meskipun datang dari orang yang dianggap orang tidak baik. Anggap saja Tuhan punya cara menitipkan pesan kebaikan lewat cara itu.
Jadi jangan buru-buru menghujat ketika ada orang menasehati tapi liat dulu nasehatnya, jika yang dikatakan itu benar maka terima dan jalankan saja. Dan jadilah lebih baik.

#theoryomongkosongku

Selasa, 27 Februari 2018

Ketakutan

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti timbulnya rasa sakit atau ancaman bahaya. Ada juga yang menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.
Ketakutan harus dibedakan dengan kegelisahan, yang umumnya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan.
Ketakutan selalu terkait dengan peristiwa pada masa datang, seperti akan memburuknya suatu kondisi, atau terus terjadinya suatu keadaan yang tidak dapat diterima. Orang dengan sifat dasar  takut, khawatir, cemas tidak menyukai perubahan, karena adanya perubahan memunculkan spekulasi pikiran akan munculnya resiko yang mungkin timbul dari perubahan itu. Rasa takut bisa merusak keadaan yang telah ada.

Panas dingin, napas memburu, sekujur tubuh menegang, gemetaran dan berkeringat dingin. Namun tidak dapat berkutik, terdiam kaku di tempat. Jantung berdebar sangat keras, terasa seperti akan melompat keluar dada, dan bulu kuduk di tengkuk leher berdiri.
Entah itu hantu dari film horor atau kecoa yang menjijikan, kita semua punya rasa takut akan sesuatu. Entah itu nyata atau jhayalan tetap memberi efek yang sama pada tubuh.

Ketakutan adalah salah satu perasaan manusia yang mendukung dan melindungi eksistensinya. Karena rasa takut itulah orang bisa berusaha untuk menjaga dan mempertahankan dirinya. Rasa takut ini bisa memunculkan berbagai gambaran dalam imajinasi pikiran yang tentu saja bisa memperbesar ketakutan itu sendiri. Ketakutan juga bisa memunculkan berbagai upaya yang mungkin saja baik dan membaikan, atau bahkan yang keliru dan merusak. Semuanya mungkin dan sangat manusiawi. Hanya bila bisa melewati itu dan menerima itu tanpa perubahan perasaan yang naik turun terlalu jauh, maka kedamaian itu bisa dirasakan.

Selasa, 02 Januari 2018

Catatan singkat pergantian tahun 2017 ke 2018

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin perayaan tahun baru yang semarak dengan kembang api, ternyata hari ini sudah datang lagi tahun baru. Rasanya belum ada hal penting yang bisa dilakulan di tahun 2017, ternyata sudah berlalu. Ada hal yang diniatkan dan diharapkan ternyata masih belum terwujud. Tapi apapun yang bisa diraih hingga saat ini tetap harus disyukuri.
Umumnya orang merayakan tahun baru melakukan kegiatan yang bersifat seremonial, manggang, bikin lawar, sate, minum, dan musik. Namun tradisi yang saya jalani setiap pergantian tahun sejak gabung di pesraman Bahung Tringan pada pergantian tahun adalah mengikuti acara Homa Jnana Yadnya di pesraman. Seperti biasa, komunitas secara swadaya, urunan berupa sarana upacara dan juga konsumsi untuk keperluan bersama.

Sejak sore hari komunitas sudah hadir membawa sarananya masing-masing. Setelah ngopi maka diadakan persiapan untuk menata semua keperluan upacara. Selanjutnya dilaksanakan rangkaian Homa Jnana Yadnya tersebut, mulai dari nyomia buta kala, lalu pembersihan diri, meditasi lalu homa itu sebagai pamungkas. Setelah cara homa, seperti biasa komunitas melakukan makan bersama.

Ada yang sedikit berbeda dalam acara tahun ini?  Kehadiran teman- teman komunitas agak sediķit, mungkin  karena beberapabeberapa alasan. Ada yang tidak mendapat informasi, ada yang mempunyai kegiatan sendiri yang sudah direncanakan sebelumnya, ada juga yang sakit dan tentu juga karena sedang berada di pengungsian. Acara pesraman yang biasanya berlangsung hingga tengah malam, kali ini hanya sampai pukul 22.00 wita, kebanyakan anggota komunitas sduah beranjak pulang kerumah masing-masing.

Suasana perayaan pergantian tahun ini memang tak sesemarak tahun sebelumnya, mungkin karena ada keprihatinan dikalanangan masyarakat oleh adanya penigkatan aktivitas Gunung Agung yang hingga saat ini masih misterius dan penuh tanya. Tak banyak terdengar suara letusan kembang api hanya sesekali dan pada tengah malam saja. orang berkumpul minum-minum di pinggir jalan pun tak seberapa banyak, termasuk orang yang hilir mudik mencari hiburan saat akhir tahun seperti biasanya juga tak banyak terlihat di jalanan. Meskipun sebenarnya cuaca malam itu cukup cerah, Gunung Agung juga tampak cukup jelas di tengah kegelapan malam, mengeluarkan asap sesekali.

Sampai dirumah, keluarga sudah tidur kecuali si bungsu yang masih nonton film Transformer, dengan niat akan menunggu suara petasan yang akan berbunyi di tengah malam. Untuk mengimbanginya saya buka laptop untuk bermain game untuk, mengusir segala pemikiran yang mengganggu di kepala. Hingga akhirnya si bungsu pun tertidur, saya masih getol dengan game hingga suara petasan yang riuh sudah berlalu. Sepi malam kian terasa, dingin kian menusuk dikulit, lalu terpikir untuk membuat catatan ini. lalu mulailah jari-jari menari diatas keypad, huruf demi huruf, kata demi kata, hingga tersusun satu rangkaian catatan ini, untuk bisa di kenang kembali tahun depan.


Berbincang dengan sesama komunitas sebelum acara dimulai
Acara Homa Jnana dimulai

Senin, 18 Desember 2017

Belajar menulis di blog

Tulisan ini adalah cerita bagaimana saya mulai kembali punya keinginan untuk belajar menjadi penulis di blog.
Awalnya sedang kesel karena ucapan seseorang yang menyinggung perasaan sehingga muncul keinginan untuk menjadikan kalimat yang diucapkan itu sebagai sesuatu yang tersebar di media sosial. Untuk melihat kalimat tersebut klik disini
Dimulai dengan melakukan searching di Google untuk mengetahui cara membuat sebuah meme menjadi terkenal dan dilihat banyak orang. Maka sebagai hasil pencarian saya menemukan ada tiga cara yang ada dan salah satunya adalah Blog.
Tiba-tiba saya teringat kembali kalau dulu saya pernah membuat blog yang sempat juga sudah beberapa kali posting tulisan lalu terlupakan begitu saja.
Dan ternyata setelah di buka-buka di intermet ternyata blog itu masih ada. Saya melihat-lihat kembali tulisan yang sudah ada di blog itu. Memang masih sepi dari pengunjung karena saya memang tidak aktif untuk menulis di blog itu lagi dan juga tidak pernah mempromosikan ke media sosial. Setidaknya ada tulisan sudah dilihat hingga seratus kali. Buat saya itu cukup menyenangkan sebagai permulaan.
Dari situ muncul keinginan untuk bisa menulis yang lebih baik dan bermanfaat nantinya bagi banyak orang. Karenanya saya kembali searching di internet untuk mencari ilmu tentang cara menulis dan mengelola blog.
Ada banyak sekali artikel yang menulis tentang bloging. Mulai dari pengertian blog, manfaat, istilah dan pengeetian, cara mengelola blog dan sebagainya, semua ada disitu.
Tapi karena saya memang bukan orang yang berpendidikan tinggi atau tidak memiliki pengetahuan khusus di bidang IT, tetap saja ada kebingungan yang saya alami.
Hal itu terjadi karena saya awam dengan istilah-istilah yang ada sehingga masih saja bingung untuk bisa menulis dengan benar di blog.
Karena itu saya terus membaca dan membuka berbagai blog yang ada agar bisa lebih banyak referensi untuk bisa menulis dengan baik. Hasilnya saya semakin bingung, apa namanya yang saya lihat itu dan bagaimana cara membuatnya? Lalu istilah yang saya baca sebelumnya mana yang di maksud? Dan saya semakin penasaran .
Ditengah semakin tidak mengertinya bagaimana cara membuat tulisan yang bagus di blog saya buatlah tulisan ini sebagai awal untuk bisa dijadikan tempat saya belajar menulis, mengedit dan lain sebagainya. Harapannya adalah supaya saya bisa menulis secara benar .
Terima kasih untuk waktu yang telah diluangkan untuk membaca tulisan ini, semoga bisa berlanjut sampai nanti. Semoga Tuhan memberkati semuanya.

Kamis, 23 Oktober 2014

Keinginan

Keinginan adalah salah satu hal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari seorang manusia. Keinginan juga merupakan suatu sumber kekuatan penggerak dari manusia untuk melakukan dan atau tidak melakukan sesuatu. Keinginan yang kuat akan sesuatu yang begitu kuat akan mendorong dengan sangat kuat untuk suatu tindakan. Pada kondisi ini keinginan masih nampak kontstruktif dan membangun.

Sementara pada tingkatan yang lebih kuat, keinginan yang yang terlalu besar juga bisa berimplikasi melahirkan ketakutan pada manusia. Semakin besar keinginan bila tak disertai kesadaran dan keikhlasan maka akan melahirkan ketakutan yang semakin besar pula.

Manakala keinginan lahir dengan upaya yang optimal dan dibarengi dengan kesiapan untuk menerima semua hasil yang mungkin timbul dengan ikhlas maka akan bisa memberikan rasa nyaman tanpa ketakutan. Biasanya pada kondisi ini keajaiban sering kali muncul menghampiri kehidupan kita. Pada kenyataannya meskipun ini dapat dimengerti, namun cukup berat untuk dilakukan. Keraguan masih kadangkala muncul mengusik di pikiran. Dan inilah memunculkan berbagai gambaran yang bisa memperbesar ketakutan itu sendiri.